Di dunia sepak bola profesional, kompetisi adalah segalanya. Ambisi untuk meraih kemenangan, mengangkat trofi, dan mencetak sejarah menjadi bahan bakar bagi setiap tim dan pemain. Namun, di balik rivalitas sengit di lapangan, tersimpan nilai-nilai luhur seperti respek, sportivitas, dan pengakuan atas pencapaian lawan. Salah satu manifestasi paling nyata dari nilai-nilai tersebut adalah guard of honour.
Pemandangan yang mengharukan dan penuh makna terjadi pada Jumat, 9 Mei lalu, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Para pemain Barito Putera, dengan tulus dan penuh hormat, membentuk barisan dan memberikan guard of honour kepada para pemain Persib Bandung, sang juara Liga 1 2024/2025. Gestur ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah simbol kuat yang melampaui batas-batas rivalitas dan menegaskan pentingnya sportivitas dalam sepak bola.
Apa Itu Guard of Honour?

Guard of honour adalah sebuah tradisi dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola, di mana sebuah tim memberikan penghormatan kepada tim lain yang telah meraih pencapaian luar biasa, seperti memenangkan liga atau turnamen besar. Bentuknya adalah dengan berbaris di kedua sisi lapangan, membentuk lorong, sementara tim yang dihormati berjalan melewatinya. Seringkali, pemain dari tim yang memberikan penghormatan bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi.
Tradisi ini bukan hanya sekadar seremonial. Lebih dari itu, guard of honour adalah sebuah pernyataan publik tentang respek dan pengakuan atas kerja keras, dedikasi, dan kualitas yang telah ditunjukkan oleh tim juara. Ini adalah cara untuk mengatakan, "Kami mengakui kehebatan Anda, dan kami menghormati pencapaian Anda."
Mengapa Barito Putera Memberikan Guard of Honour kepada Persib Bandung?

Keputusan Barito Putera untuk memberikan guard of honour kepada Persib Bandung adalah tindakan yang patut diapresiasi. Persib Bandung telah memastikan gelar juara Liga 1 2024/2025 sejak pekan sebelumnya, berkat hasil imbang yang diraih oleh pesaing terdekat mereka. Dengan demikian, pertandingan melawan Barito Putera di GBLA menjadi laga perdana Persib setelah memastikan gelar juara.
Memberikan guard of honour dalam situasi ini adalah tindakan yang sangat tepat. Ini menunjukkan bahwa Barito Putera mengakui dan menghormati pencapaian Persib Bandung sebagai juara liga. Tindakan ini juga mencerminkan sportivitas yang tinggi dari para pemain dan manajemen Barito Putera.
Lebih dari sekadar formalitas, guard of honour ini adalah sebuah pesan kuat kepada seluruh komunitas sepak bola Indonesia bahwa rivalitas di lapangan harus diimbangi dengan respek dan sportivitas di luar lapangan. Ini adalah pengingat bahwa sepak bola bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.
Sejarah dan Signifikansi Guard of Honour

Asal-usul guard of honour tidak sepenuhnya jelas, tetapi tradisi ini diyakini berasal dari dunia militer. Dalam konteks militer, guard of honour adalah sebuah upacara penghormatan yang diberikan kepada tokoh-tokoh penting atau pahlawan. Tradisi ini kemudian diadopsi oleh dunia olahraga, khususnya sepak bola, sebagai bentuk penghormatan kepada tim juara.
Signifikansi guard of honour terletak pada pesan yang disampaikannya. Ini adalah simbol respek, pengakuan, dan sportivitas. Dalam dunia sepak bola yang penuh dengan tekanan dan rivalitas, guard of honour menjadi pengingat bahwa ada nilai-nilai yang lebih tinggi daripada sekadar kemenangan.
Guard of honour juga dapat menjadi motivasi bagi tim yang memberikan penghormatan. Dengan mengakui kehebatan tim lain, mereka juga termotivasi untuk bekerja lebih keras dan meraih pencapaian yang sama di masa depan. Ini adalah pengakuan bahwa kesuksesan membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kualitas yang tinggi.
Contoh-Contoh Guard of Honour Terkenal di Dunia Sepak Bola

Guard of honour bukan hanya tradisi di Indonesia. Di liga-liga top Eropa, tradisi ini juga sering dilakukan. Berikut adalah beberapa contoh guard of honour terkenal di dunia sepak bola:
- Real Madrid memberikan guard of honour kepada Barcelona (2008): Setelah Barcelona memastikan gelar juara La Liga, Real Madrid memberikan guard of honour kepada rival abadi mereka di El Clasico. Momen ini sangat ikonik karena menunjukkan sportivitas yang tinggi di antara kedua tim yang memiliki rivalitas sengit.
- Barcelona memberikan guard of honour kepada Real Madrid (2022): Setelah Real Madrid menjuarai La Liga, Barcelona memberikan guard of honour kepada Real Madrid. Momen ini juga sangat bersejarah karena Barcelona memberikan penghormatan kepada rival abadinya.
- Manchester City memberikan guard of honour kepada Liverpool (2020): Setelah Liverpool memastikan gelar juara Liga Primer Inggris, Manchester City memberikan guard of honour kepada The Reds di Etihad Stadium. Momen ini menunjukkan bahwa rivalitas di lapangan tidak menghalangi rasa hormat dan pengakuan atas pencapaian lawan.
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa guard of honour adalah tradisi yang dihargai di seluruh dunia sepak bola. Ini adalah simbol sportivitas dan respek yang melampaui batas-batas rivalitas.
Manfaat Guard of Honour bagi Sepak Bola Indonesia
Penerapan tradisi guard of honour di Liga 1 Indonesia memiliki beberapa manfaat positif:
- Meningkatkan citra sepak bola Indonesia: Guard of honour menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan respek. Ini dapat meningkatkan citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
- Mendorong sportivitas: Guard of honour dapat menjadi contoh bagi para pemain, pelatih, dan suporter untuk menjunjung tinggi sportivitas. Ini dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih sehat dan positif.
- Mempererat persaudaraan: Guard of honour dapat mempererat persaudaraan antar tim dan pemain. Ini adalah pengingat bahwa sepak bola bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang persahabatan dan kebersamaan.
- Memotivasi tim: Guard of honour dapat memotivasi tim yang memberikan penghormatan untuk bekerja lebih keras dan meraih pencapaian yang sama di masa depan.
dan Statistik: Tren Juara Liga 1 dalam 5 Tahun Terakhir
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai persaingan di Liga 1, berikut adalah data juara Liga 1 dalam 5 tahun terakhir:
Musim | Juara | Runner-up | Top Skor |
---|---|---|---|
2017 | Bhayangkara FC | Bali United | Sylvano Comvalius |
2018 | Persija Jakarta | PSM Makassar | Aleksandar Rakic |
2019 | Bali United | Persebaya Surabaya | Marko Simic |
2021/2022 | Bali United | Persib Bandung | Ilija Spasojevic |
2022/2023 | PSM Makassar | Persija Jakarta | Matheus Pato |
2024/2025 | Persib Bandung | Belum Ditentukan | Belum Ditentukan |
Data ini menunjukkan bahwa persaingan di Liga 1 sangat ketat dan dinamis. Setiap tim memiliki peluang untuk menjadi juara jika mereka bekerja keras dan memiliki kualitas yang baik.
Kesimpulan
Guard of honour yang dilakukan oleh Barito Putera kepada Persib Bandung adalah momen yang patut diapresiasi. Ini adalah simbol respek, sportivitas, dan pengakuan atas pencapaian lawan. Tradisi ini memiliki signifikansi yang besar dalam dunia sepak bola dan dapat memberikan manfaat positif bagi sepak bola Indonesia.
Semoga tradisi guard of honour terus dilestarikan di Liga 1 Indonesia dan menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas sepak bola untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan respek. Dengan demikian, sepak bola Indonesia dapat semakin maju dan berprestasi di kancah internasional. Lebih dari sekadar permainan, sepak bola adalah tentang nilai-nilai kemanusiaan yang mempersatukan kita semua.